Orange Peel (Kulit Jeruk) pada Finishing Kayu
Ketika permukaan hasil finishing terlihat kasar seperti berombak atau seperti permukaan kulit jeruk maka defect/cacat tersebut disebut 'Orange Peel' sebagaimana secara fisik defect ini terlihat. Paling mudah terlihat pada permukaan yang datar (flat) karena permukaan dengan cacat ini tidak akan menghasilkan efek pantulan cahaya yang baik (pada finishing jenis melamik).
Orange peel disebabkan oleh 3 aspek utama yaitu suhu & kelembaban udara, viscositas bahan finishing dan ketebalan lapisan pada saat proses semprot.
Viscositas
Sebagai ukuran cair dan tidaknya suatu bahan finishing yang diukur menggunakan tabung ukur khusus dalam skala kecepatan per detik bahan tersebut mengalir. TentangKayu sudah pernah menuliskan tentang viscositas pada waktu sebelumnya. Apabila viscositas terlalu rendah, yang berarti bahan terlalu kental maka kita memiliki resiko orange peel walaupun suhu udara cukup panas.
Dari sinilah betapa pentingnya mengatur viscositas bahan finishing yang akan anda gunakan sebelum aplikasi finishing. Toleransi untuk viscositas yang paling baik adalah 0%. Mengapa? apabila lebih rendah mungkin kita bisa menghemat bahan finishing tapi juga memiliki resiko cacat finishing yang lain, yaitu bintik gelembung udara
Hal ini pula mengapa rata-rata para profesional finishing mengatur viscositas top coat (lapisan akhir) dengan viscositas lebih rendah.
Suhu dan Kelembaban Udara
Salah satu bagian bahan finishing terdapat material yang sering disebut sebagai solvent atau bahan pencair. Dan saat ini bahan pencair tersebut ada terbuat dari thinner atau air (waterbased lacquer).
Solvent tersebut, karena sifatnya yang mudah menguap, akan menguap pula ketika bahan finishing disemprotkan ke benda kerja sehingga akan meninggalkan resin atau bahan utama finishing pada permukaan benda kerja. Kecepatan penguapan inilah yang akan mempengaruhi kualitas permukaan finishing. Orange peel disebabkan karena penguapan yang terlalu lambat dan yang mempengaruhi kecepatan penguapan paling besar adalah suhu udara. Oleh karena itulah pada beberapa perusahaan furniture besar terutama yang memproduksi 'flat furniture' memiliki ruangan pengering khusus untuk mengatur kecepatan pengeringan finishing sesuai yang diperlukan.
Lebih dari itu perlu dijaga kelembaban udara di sekitar benda kerja yang sedang dikeringkan. Udara yang terlalu lembab tidak memiliki 'ruang' untuk menampung penguapan tersebut.
Lapisan/Layer
Mengaplikasikan finishing dengan beberapa lapisan harus dijaga waktu intervalnya. Permukaan kedua hanya dilakukan pada saat lapisan pertama cukup waktu untuk melepaskan solventnya ke udara. begitu pula proses untuk lapisan berikutnya. Bahan yang telah menumpuk tidak memiliki waktu untuk menyebar ke seluruh permukaan secara merata namun sudah ditutupi dan ditahan gerakannya oleh lapisan berikutnya sehingga terbentuklah orange peel.
Selain 3 hal utama tersebut di atas ada beberapa hal yang ikut berperan pada proses terbentuknya orange peel.
Tindakan Pencegahan dan Perbaikan
Cobalah untuk menelaah proses penyemprotan yang biasanya anda lakukan. Jarak ideal kepala spray gun dengan benda kerja adalah antara 18 - 23 cm dengan kecepatan tertentu. Jaga agar sudut kepala spray gun selalu cenderung tegak lurus dengan permukaan yang disemprot.
Rutinitas penting yang HARUS SELALU dilakukan adalah dengan mencoba spray gun pada benda kerja lain untuk mengukur dan melihat hasil awal sehingga apabila terjadi kesalahan atau resiko cacat tidak akan terjadi pada benda kerja utama. Dan sangat penting bahwa pengetesan ini perlu dilakukan setiap kali kita mengganti bahan finishing baru atau sebelum menambah bahan baru.
Ketika orange peel tersebut sudah terlanjur timbul maka jalan terbaik adalah dengan mengupas permukaan finishing hingga habis, sampai permukaan kayu terkihat seperti ketika sebelum difinishing. Mengamplas hanya sebagian ketebalan tidak direkomendasikan.
Namun demikian ada beberapa jenis finishing yang memang dirancang untuk menghasilkan permukaan seperti kulit jeruk. Dalam hal ini kita membahas finishing melamik yang membutuhkan hasil permukaan sehalus kaca.
Orange peel disebabkan oleh 3 aspek utama yaitu suhu & kelembaban udara, viscositas bahan finishing dan ketebalan lapisan pada saat proses semprot.
Viscositas
Sebagai ukuran cair dan tidaknya suatu bahan finishing yang diukur menggunakan tabung ukur khusus dalam skala kecepatan per detik bahan tersebut mengalir. TentangKayu sudah pernah menuliskan tentang viscositas pada waktu sebelumnya. Apabila viscositas terlalu rendah, yang berarti bahan terlalu kental maka kita memiliki resiko orange peel walaupun suhu udara cukup panas.
Dari sinilah betapa pentingnya mengatur viscositas bahan finishing yang akan anda gunakan sebelum aplikasi finishing. Toleransi untuk viscositas yang paling baik adalah 0%. Mengapa? apabila lebih rendah mungkin kita bisa menghemat bahan finishing tapi juga memiliki resiko cacat finishing yang lain, yaitu bintik gelembung udara
Hal ini pula mengapa rata-rata para profesional finishing mengatur viscositas top coat (lapisan akhir) dengan viscositas lebih rendah.
Suhu dan Kelembaban Udara
Salah satu bagian bahan finishing terdapat material yang sering disebut sebagai solvent atau bahan pencair. Dan saat ini bahan pencair tersebut ada terbuat dari thinner atau air (waterbased lacquer).
Solvent tersebut, karena sifatnya yang mudah menguap, akan menguap pula ketika bahan finishing disemprotkan ke benda kerja sehingga akan meninggalkan resin atau bahan utama finishing pada permukaan benda kerja. Kecepatan penguapan inilah yang akan mempengaruhi kualitas permukaan finishing. Orange peel disebabkan karena penguapan yang terlalu lambat dan yang mempengaruhi kecepatan penguapan paling besar adalah suhu udara. Oleh karena itulah pada beberapa perusahaan furniture besar terutama yang memproduksi 'flat furniture' memiliki ruangan pengering khusus untuk mengatur kecepatan pengeringan finishing sesuai yang diperlukan.
Lebih dari itu perlu dijaga kelembaban udara di sekitar benda kerja yang sedang dikeringkan. Udara yang terlalu lembab tidak memiliki 'ruang' untuk menampung penguapan tersebut.
Lapisan/Layer
Mengaplikasikan finishing dengan beberapa lapisan harus dijaga waktu intervalnya. Permukaan kedua hanya dilakukan pada saat lapisan pertama cukup waktu untuk melepaskan solventnya ke udara. begitu pula proses untuk lapisan berikutnya. Bahan yang telah menumpuk tidak memiliki waktu untuk menyebar ke seluruh permukaan secara merata namun sudah ditutupi dan ditahan gerakannya oleh lapisan berikutnya sehingga terbentuklah orange peel.
Selain 3 hal utama tersebut di atas ada beberapa hal yang ikut berperan pada proses terbentuknya orange peel.
- Tekanan udara dari kompressor yang terlalu rendah
- Pengadukan bahan finishing yang belum benar-benar merata
- Ukuran 'Nozzle' pada spray gun yang kurang tepat (terlalu kecil)
Tindakan Pencegahan dan Perbaikan
Cobalah untuk menelaah proses penyemprotan yang biasanya anda lakukan. Jarak ideal kepala spray gun dengan benda kerja adalah antara 18 - 23 cm dengan kecepatan tertentu. Jaga agar sudut kepala spray gun selalu cenderung tegak lurus dengan permukaan yang disemprot.
Rutinitas penting yang HARUS SELALU dilakukan adalah dengan mencoba spray gun pada benda kerja lain untuk mengukur dan melihat hasil awal sehingga apabila terjadi kesalahan atau resiko cacat tidak akan terjadi pada benda kerja utama. Dan sangat penting bahwa pengetesan ini perlu dilakukan setiap kali kita mengganti bahan finishing baru atau sebelum menambah bahan baru.
Ketika orange peel tersebut sudah terlanjur timbul maka jalan terbaik adalah dengan mengupas permukaan finishing hingga habis, sampai permukaan kayu terkihat seperti ketika sebelum difinishing. Mengamplas hanya sebagian ketebalan tidak direkomendasikan.
Namun demikian ada beberapa jenis finishing yang memang dirancang untuk menghasilkan permukaan seperti kulit jeruk. Dalam hal ini kita membahas finishing melamik yang membutuhkan hasil permukaan sehalus kaca.