Kayu Merbau (Intsia Palembanica)

Area Tumbuh: Indo-Malayan, Philipina, Indonesia, Australia dan Kepulauan Pacific Barat. Paling besar terdapat di Sumatra, Kalimantan, Maluku dan Irian.
Pohon: Diameter pohon merbau bisa mencapai 150cm dan tinggi 15 meter.
Warna Kayu: Kayu glubal Merbau berwarna agak kekuningan dengan ketebalan 4-5 cm. Batas antara kayu gubal dan kayu teras cukup jelas. Bagian kayu terasnya berwarna Kekuningan dan oranye pada saat dibelah, dan akan berubah coklat kemerahan setelah beberapa waktu. Pada pori-porinya seringkali terlihat garis-garis pendek dan halus berwarna kuning.
Densitas: 740 - 900 kg/m3, rata-rata 800 kg/m3 pada level MC 12%
Pengeringan: Direkomendasikan untuk pengaturan suhu pengeringan antara 43 - 71 °C dan pada kelembaban udara 83 - 38 %
Proses mesin: Cukup keras dan akan banyak mematahkan mata gergaji apabila pengerjaan kurang hati-hati dan melebihi standar pengaturan. Akan tetapi pada pengamplasan termasuk baik dan halus.
PHYSICAL PROPERTIES
Specific gravity (densitas): 0.84 (0.63 - 1.04) g/cm3
Kelas Awet: II
Penyusutan: 0.6% (Radial) and 0.7% (Tangential).
Fibre Saturation Point: 24 %
FUNGSI
Kayu Merbau biasanya digunakan untuk membuat parket (flooring), furniture, decking dengan finger joints, panel, musik instrumen dan lainnya.
Sebagian data dikutip dari Indonesia Wood Atlas Volume II, 1989; Department of Foresty Agency for Forestry Research and Development Forest Product Research and Development Centre Bogor-Indonesia