Kombinasi Desain dan Efisiensi Produksi
Proses membuat desain produk sebelum produksi selalu menjadi proses yang tidak mudah karena harus selalu mempertimbangkan aspek produksi, terutama kualitas konstruksi dan penggunaan bahan. Di sisi lain, sebuah desain perlu memiliki karakter. Apakah produk furniture tersebut akan mengutamakan kualitas, nilai-nilai budaya atau biaya produksi. Saat kita hanya difokuskan pada satu tujuan desain tersebut akan memudahkan proses, tapi apabila semua aspek harus menjadi bagian dalam sebuah desain produk baru, hal ini barulah menjadi sebuah tantangan.
Sebuah contoh misalnya pada contoh foto bangku di bawah. Secara kultur dan estetika mungkin telah menjadi pertimbangan saat proses desainnya, walaupun tentu saja belum maksimal. Yang paling jelas terlihat adalah efisiensi penggunaan bahan baku yang cenderung royal atau tanpa pemikiran penghematan bahan baku kayu. Karena apabila dihitung secara volume kubikasinya, bahan yang digunakan bisa dipakai untuk 2-3 bangku sekaligus.
Aspek ke-2 adalah ergonomis, bangku tersebut sama sekali tidak memiliki fungsi ergonomis. Selain karena posisi sandarannya terlalu tegak, juga karena ketinggian sandaran yang sama sekali tidak mendukung bagian punggung.
Beberapa tips buat anda dalam perencanaan desain produk yang efisien dan berorientasi produksi:
1. Gunakan komponen furniture yang sama dengan produk yang sudah ada. Misalnya jika beberapa produksi sebelumnya anda telah menggunakan kayu dengan ukuran 25 x 50mm, usahakan gunakan ukuran yang sama untuk desain baru anda.
2. Batasi jenis ukuran kayu dalam satu produk. Dengan menggunakan maksimal 5 jenis ukuran misalnya, proses pembelahan bahan baku anda di ruang pembahanan akan lebih mudah.
3. Pilih aksesoris yang sudah tersedia di pasaran sehingga anda tidak perlu memesan khusus karena biasanya penjual aksesoris akan meminta anda untuk membeli dalam jumlah tertentu.
4. Pilih jenis kayu yang kuat, ulet dan tidak terlalu berat. Misalnya kayu mahony, kayu kamper, dan tentunya kayu jati yang memiliki berat dan struktur serat ideal apabila anda mendesain dengan minimalisasi ukuran komponen.
5. Tidak kalah penting dengan beberapa tips di atas adalah penyesuaian dengan mesin dan peralatan pertukangan yang telah anda miliki. Hal ini berhubungan dengan konstruksi yang akan diterapkan pada produk baru anda dan sangat penting untuk didiskusikan dengan tim kerja di bengkel/pabrik untuk mendengar pendapat mereka.
Dengan memadukan seluruh pertimbangan teknis maupun non teknis selama pembuatan desain produk, berarti anda telah membuat sebuah produk yang secara tidak langsung akan memenuhi keinginan pembeli anda. Setelah itu proses pembuatan sampel dan produksinya yang akan memberi peran lebih penting.
Sebuah contoh misalnya pada contoh foto bangku di bawah. Secara kultur dan estetika mungkin telah menjadi pertimbangan saat proses desainnya, walaupun tentu saja belum maksimal. Yang paling jelas terlihat adalah efisiensi penggunaan bahan baku yang cenderung royal atau tanpa pemikiran penghematan bahan baku kayu. Karena apabila dihitung secara volume kubikasinya, bahan yang digunakan bisa dipakai untuk 2-3 bangku sekaligus.
Aspek ke-2 adalah ergonomis, bangku tersebut sama sekali tidak memiliki fungsi ergonomis. Selain karena posisi sandarannya terlalu tegak, juga karena ketinggian sandaran yang sama sekali tidak mendukung bagian punggung.
Beberapa tips buat anda dalam perencanaan desain produk yang efisien dan berorientasi produksi:
1. Gunakan komponen furniture yang sama dengan produk yang sudah ada. Misalnya jika beberapa produksi sebelumnya anda telah menggunakan kayu dengan ukuran 25 x 50mm, usahakan gunakan ukuran yang sama untuk desain baru anda.
2. Batasi jenis ukuran kayu dalam satu produk. Dengan menggunakan maksimal 5 jenis ukuran misalnya, proses pembelahan bahan baku anda di ruang pembahanan akan lebih mudah.
3. Pilih aksesoris yang sudah tersedia di pasaran sehingga anda tidak perlu memesan khusus karena biasanya penjual aksesoris akan meminta anda untuk membeli dalam jumlah tertentu.
4. Pilih jenis kayu yang kuat, ulet dan tidak terlalu berat. Misalnya kayu mahony, kayu kamper, dan tentunya kayu jati yang memiliki berat dan struktur serat ideal apabila anda mendesain dengan minimalisasi ukuran komponen.
5. Tidak kalah penting dengan beberapa tips di atas adalah penyesuaian dengan mesin dan peralatan pertukangan yang telah anda miliki. Hal ini berhubungan dengan konstruksi yang akan diterapkan pada produk baru anda dan sangat penting untuk didiskusikan dengan tim kerja di bengkel/pabrik untuk mendengar pendapat mereka.
Dengan memadukan seluruh pertimbangan teknis maupun non teknis selama pembuatan desain produk, berarti anda telah membuat sebuah produk yang secara tidak langsung akan memenuhi keinginan pembeli anda. Setelah itu proses pembuatan sampel dan produksinya yang akan memberi peran lebih penting.